Porifera : ciri-ciri, klasifikasi dan peranannya

Porifera
Tentu anda tidak asing dengan film kartun “spongebob” yang diputar di beberapa stasiun televisi . Ya..film ini menceritakan tentang kehidupan salah satu mahkluk anggota dari filum dalam dunia hewan, yaitu filum porifera atau hewan berpori. Bagaimana mengetahui keberadaan kelompok hewan ini ?
( diambil dari : unit10animalevolution.wikispaces.com )

Gampang..... kenali saja Ciri-ciri umum porifera berikut ini :
Bersel banyak  / multiseluler 
Tubuhnya berpori / berlubang-lubang
Melekat pada dasar / hidup sebagai polip
Pencernaan intrasel
Habitat di laut
Reproduksi sexual dan asexual
Tubuh simetri dan asimetri
Memiliki kerangka ( spikula ) dari kapur, silika dan spon.
Dipoblastik                                                         
Struktur dinding tubuh terdiri 3 lapis, yaitu :
Lapisan terluar / Epidermis, tersusun atas sel-sel epitel yang membentuk lubang kecil (ostium) dan sel itu disebut porosit, yang berfungsi untuk mengontrol membuka dan menutup ostium.
Lapisan tengah, terdiri atas sel-sel amoebosit dan rangka-rangka kapur disebut spikula. Sel amoebosit untuk mengangkut sampah sisa metabolisme. Sedangkan spikula ( dari zat kapur, atau zat kersik ada pula dari protein yang disebut spongin) merupakan rangka dari tubuh Porifera.
Lapisan dalam, yang membatasi rongga dalam disebut koanosit atau sel leher ( terdiri atas bahan yang berbentuk bulat dan bagian leher) di tengahnya terdapat flagellum yang dapat digerakkan sehingga timbul saluran air.
beberapa tipe saluran air  pada porifera.
( diambil dari geneexist.wordpress.com )


Reproduksi Porifera :
1. Secara Asexual :
Dengan kuncup luar (budding)
Yang merupakan tonjolan keluar dari tubuh Porifera, setelah cukup dewasa lepas dan melekat pada dasar.
Gemmulae (kuncup dalam)
Biasanya dibuat bila lingkungan luar kurang baik (terlalu dingin, panas atau kering). Gemmulae berasal dari sel amoebosit yang menimbun zat makanan yang kemudian dilindungi spikula dan substansi yang tahan terhadap keadaan kurang baik.
2. Secara Sexual
Porifera termasuk hewan hermaprodit. Sperma dihasilkan oleh sel leher (koanosit), sedang sel telur dihasilkan oleh amoebosit. Hasil pembuahan berupa zigot, berkembang menjadi larva bersilia, dapat berenang dan nantinya menempel pada dasar. Porifera mempunyai daya regenerasi yang tinggi.
               
Klasifikasi Porifera
Dalam klasifikasi hewan, filum Porifera terbagi dalam 3 kelas, yaitu :

  1. Calcarea : Rangkanya spikula tersusun atas zat kapur, hidupnya di air laut dangkal dan koanositnya besar. Contohnya: Sycon dan Clathrinka  
  2. Hexactinellida : spikula tersusun dari zat kersik. Hidupnya di laut dalam, mempunyai sistem saluran sederhana. Contoh : Pheronema sp, Euplectella sp.  
  3. Demospongia : umumnya tak mempunyai rangka dan kalau ada rangka, maka terdiri atas serabut-serabut spongin, dengan spicula dari kersik. Sistem saluran air umumnya rumit. Contoh : Spongilla, Eusopongia kolidima, Hippospongia equine.

Peranan Porifera
Di Indonesia, Porifera belum mempunyai nilai ekonomi yang penting. Tetapi di Amerika telah terdapat pabrik-pabrik spons dari golongan Demospongia, yang dimanfaatkan sebagai alat pembersih.
Dalam ekosistem, sudah tentu anggota dari filum ini memiliki peranan menjaga keseimbangan ekosistem laut/air asin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diskusi, Tanya-jawab