Ciri-ciri, Klasifikasi dan Peranan Tumbuhan Lumut

Ketika terjadi becana kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan, banyak orang menunjuk terbakarnya lumut gambut sebagai sumber asap. 
Ya, lumut gambut merupakan salah satu jenis yang merupakan anggota dari divisi Bryophyta. 
Tumbuhan Lumut diduga sebagai cikal-bakal lahirnya tumbuhan-tumbuhan yang beranekaragam saat ini. Tumbuhan lumut merupakan kelompok tumbuhan yang tidak banyak dibicarakan, selain itu juga anggotanya tidak terlalu banyak dikenal secara umum. Bagaimana sebenarnya ciri-ciri tumbuhan yang termasuk dalam divisi ini ?

Ciri-ciri tumbuhan lumut, antara lain :
Hidup di tempat yang lembab dan basah, atau melekat/menempel tumbuhan lain  ; Memiliki banyak sel yang tidak berdinding selulosa dan berklorofil; Memiliki bagian-bagian yang menyerupai akar berupa rhizoid, batang dan daun; Mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara fase Vegetatif dan generative; Belum memiliki jaringan penunjang dan jaringan pengangkut; Batang, pada golongan lumut hati ( Hepaticae ) tidak ditemukan, sedang pada lumut daun  ditemukan batang silindris; Daun lumut kecil, terdiri dari selapis sel, kloroplas berbentuk jala. Di dalam daun terdapat sel  Es besar dan mati, sebagai tempat menyimpan air.

Reproduksi tumbuhan Lumut
Lumut dapat dibagi menjadi dua (2) atas keberadaan alat kelaminnya, yaitu :
Berumah satu, bila anteridium dan arkegonium terdapat pada individu
Berumah dua, bila anteridium dan arkegonium terdapat pada individu yang berbeda
dalam  kehidupannya, tumbuhan lumut mengalami dua fase yaitu : fase sporofit dan fase gametofit yang berlangsung secara bergilir, sehingga dalam tumbuhan lumut dikenal istilah metagenesis atau pergiliran keturunan.
Perhatikan gambar berikut !




Jadi daur hidup lumut, generasi gametofit berbentuk tumbuhan lumut, sedang generasi sporofit berbentuk sporogonium. Gametofit adalah penghasil gamet/sel kelamin, sedangkan sporofit adalah penghasil spora.
Lumut ada yang bersifat homotalus ( satu tubuh talus menghasilkan arkegonium dan anteridium). Heteratalus ( satu talus menghasilkan arkegonium atau anteridium saja)

Klasifikasi
Divisi Bryophyta dibagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas Hepaticopsida (lumut hati ), kelas Anthocerotopsida    (lumut tanduk ), dan kelas Bryopsida ( lumut sejati ).
1. Kelas Lumut Hati ( Hepaticopsida )
Lumut hati berbentuk lembaran, hidup menempel di atas permukaan tanah yang lembab atau terapung di atas air. Di tebing-tebing basah sering terdapat lumut ini. Contoh species lumut hati antara lain : Riccicarpus sp dan Marchantia polymorpha.
2. Kelas Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Lumut tanduk berhabitat di tepi sungai,danau atau di sepanjang selokan. Seperti halnya lumut hati, lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis. Metagenesis terjadi antara fase sporofit dan gametofit. Tubuh lumut yang kita lihat di tanah adalah tubuh dalam fase gametofit. Reproduksinya mirip dengan lumut hati. Contoh : Anthoceros.
3. Kelas lumut Sejati ( Bryopsida )
Lumut sejati tumbuh di tanah, tembok dan tempat-tempat yang terbuka. Batangnya tegak, bercabang-cabang dan berdaun kecil-kecil. Sekilas mirip dengan rumput tetapi pendek. Ada pula yang seperti beludru hijau. Contohnya adalah Polytrichum ( seperti beludru ) yang banyak menempel di atas batu bata atau Sphagnum ( lumut gambut ) yang hidup di pohon-pohon.

Bagaimana dengan peranan tumbuhan lumut dalam kehidupan ?
Tidak banyak dibicarakan mengenai peranan kelompok tumbuhan ini dalam kehidupan manusia . Seperti halnya anggota plantae yang lain, tentu tumbuhan lumut memiliki peran sebagai produsen dalam ekosistem. Beberapa Manfaat Tumbuhan Lumut yang dikenal hingga saat ini, antara lain :
a. Penyedia air pada musim kemarau
b. Vegetasi perintis bekerjasama dengan lumut kerakBahan obat-obatan ( radang hati ) misal Marchantia c.Polymorpha, dan Sphagnum untuk bahan pembalut
Demikian, urain mengenai ciri-ciri, klasifikasi dan peranan tumbuhan lumut. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diskusi, Tanya-jawab